Rabu, 02 November 2011

NAVIGASI DARAT

Navigasi adalah penentuan posisi dan arah perjalanan, baik di medan perjalanan atau di peta.  Navigasi  terdiri atas navigasi darat, sungai, pantai dan laut, namun yang umum digunakan adalah navigasi darat.
Navigasi darat adalah ilmu yang mempelajari cara seseorang menentukan suatu tempat dan memberikan bayangan medan, baik keadaan permukaan serta bentang alam dari bumi dengan bantuan minimal peta dan kompas.
Pekerjaan navigasi darat di lapangan secara mendasar adalah titik awal perjalanan (intersection  dan resection), tanda medan, arah kompas, menaksir jarak, orientasi medan dan  resection, perubahan kondisi medan dan mengetahui ketinggian suatu tempat.
1.   Alat-alat navigasi terdiri dari: 
  • Kompas adalah alat untuk menentukan  arah mata angin berdasarkan sifat magnetik kutub bumi.  Arah mata angin utama yang bisa ditentukan adalah N (north = utara), S (south  = selatan), E (east = timur) dan W (west = barat), serta arah mata angin lainnya yaitu NE (north east  = timur laut), SE (south east  = tenggara), SW (south west = barat daya) dan NW (north west = barat laut).  Jenis kompas yang umum digunakan adalah kompas sylva, kompas orientasi dan kompas bidik/prisma. 

                                                                      Kompas Sylva

                                                                      Kompas Orientasi

                                                                           Kompas Bidik
  • Altimeter adalah alat untuk menentukan  ketinggian suatu tempat berdasarkan perbedaan tekanan udara. 
                                                                          Altimeter
  • Peta adalah gambaran sebagian/seluruh permukaan bumi dalam bentuk dua dimensi dengan perbandingan skala tertentu.   Jenis-jenis peta terdiri dari peta teknis, peta topografi dan peta ikhtisar/geografi/wilayah.  Bagian-bagian peta antara lain judul, nomor, koordinat, skala, kontur, tahun pembuatan, legenda dan deklinasi magnetis. 

                                                                       Peta  Teknis


                                                                    Peta Topografi


                                                                         Peta Geografi
  • GPS (Global Positioning System) adalah sistem radio-navigasi global yang terdiri dari beberapa satelit dan stasiun bumi.  Fungsinya adalah menentukan lokasi, navigasi (menentukan satu lokasi menuju lokasi lain),  tracking (memonitor pergerakan seseorang/benda), membuat  peta di seluruh permukaan bumi dan enentukan waktu yang tepat di tempat manapun.
                                                             GPS (Global Positioning System)

2.   Menentukan arah tanpa alat navigasi
Menurut Yudiawan (2002) selain menggunakan alat-alat navigasi, kita juga dapat menentukan arah mata angin dengan tanda-tanda alam dan buatan, yaitu:
  • Tanda-tanda alam yaitu matahari, bulan dan rasi bintang 
  • Tanda-tanda buatan yaitu masjid, kuburan dan membuat kompas sendiri dari jarum/silet yang bermagnet dan diletakkan di atas permukaan air 
  • Flora dan fauna: Tajuk pohon yang lebih lebat biasanya berada di sebelah barat ,Lumut-lumutan  Parmelia sp. dan  Politrichum sp. biasanya hidup lebih baik (lebat) pada bagian barat pohon. Tumbuhan pandan hutan biasanya cenderung condong ke arah timur, Sarang semut/serangga biasanya terletak di sebelah barat pepohonan
3.  Mencegah dan menanggulangi keadaan tersesat
Tersesat adalah hilangnya orientasi, tidak mengetahui posisi yang sebenarnya dan arah yang akan dituju. Hal tersebut biasanya disebabkan karena berjalan pada malam hari, tidak cukup sering menggunakan peta dan kompas dalam perjalanannya, tidak tahu titik awal pemberangkatan di peta dan  melakukan potong kompas.  Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah tersesat antara lain:
  • Selalu melapor kepada petugas terkait atau orang yang dipercaya mengenai tujuan perjalanan, lamanya dan jumlah anggota yang ikut
  • Selalu mengingat keadaan sekitar perjalanan berdasarkan kelima indera yang dimiliki 
  • Tetaplah berada pada jalur yang telah ada dengan memberi petunjuk pada tiap persimpangan 
  • Perhatikan objek yang mencolok seperti mata air, bukit, sungai atau gunung 
  • Pada saat berjalan sekali-kali tengoklah  ke arah belakang, ingatlah jalur tersebut jika dilihat dari arah berlawanan.
  • Pelajari dengan benar alat-alat navigasi yang dibawa 
  • Gunakanlah kompas sebelum tersesat 
  • Belajar membaca tanda-tanda alam untuk menentukan arah mata angin 
  • Jangan pernah percaya secara penuh kepada orang lain termasuk kepada pemimpin.

 Pedoman yang bisa digunakan apabila tersesat adalah S T O P, yaitu:
S = Seating, berhenti dan beristirahat dengan santai, hilangkan kepanikan
T = Thinking, berpikir secara jernih (logis) dalam situasi yang sedang dihadapi
O =  Observation, melakukan pengamatan/observasi medan di lokasi sekitar, kemudian tentukan arah dan tanda-tanda alam yang dapat dimanfaatkan atau yang harus dihindari
P =  Planning, buat rencana dan pikirkan konsekuensinya bila anda sudah memutuskan sesuatu yang akan anda lakukan.

Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menanggulangi keadaan tersesat adalah:
  • Membuat tempat berlindung (shelter) dari bahaya atau cuaca buruk 
  • Tetap tenang, tidak panik, berpikir jernih dan mencoba ingat jalur perjalanan 
  • Orientasi dapat dipermudah dengan menuju tempat yang tinggi/memanjat pohon 
  • Gunakan kompas dan peta (alat navigasi) atau indikator alam 
  • Buat petunjuk untuk mempermudah orang lain mencari keberadaan kita, misalnya dengan tulisan, peluit, asap, sinar atau berteriak 
  • Tetap bersama-sama dengan kelompok dalam kondisi apapun 
  • Memanfaatkan situasi dengan menunggu bala bantuan, mencari makanan, mencari air dan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar