Rabu, 02 November 2011

Persiapan dan Perencanaan Kegiatan Di Hutan

Kegiatan di alam bebas adalah kegiatan yang bersifat menyenangkan, karena kita bisa melihat, menikmati, mengagumi dan belajar mengenai alam ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.  Alasan melakukan kegiatan di alam bebas antara lain sebagai sarana olahraga (sport) , kegemaran (hobby), pendidikan (education), penelitian (research), pelatihan (training) atau sekedar bersantai (refreshing) menikmati keindahan alam.  Kegiatan ini sangat beragam tergantung tujuannya, antara lain mendaki gunung (hiking), panjat tebing (rock climbing), penelusuran gua (caving), arung jeram (rafting), menyelam (diving), selancar (surfing) atau praktek/praktikum lapangan di alam bebas.
Hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan kegiatan di alam bebas adalah persiapan dan perencanaan kegiatan yang matang, meliputi persiapan alat/perlengkapan, kesehatan dan kondisi fisik, biaya selama kegiatan dan data informasi mengenai lokasi, jalur, medan serta cuaca.  Kemanapun lokasi yang kita tuju, apapun jenis medan yang dilalui, seberapa buruknya  cuaca yang dihadapi atau seberapa besar hambatan yang datang, bukanlah suatu masalah yang berarti jika dibekali dengan persiapan dan perencanaan yang matang.
Sebaliknya bila tidak dipersiapkan dan  direncanakan secara matang, maka akan menyebabkan kondisi darurat, sehingga memaksa kita harus bertahan hidup (survival) sebelum mendapatkan pertolongan atau keluar dari situasi dan kondisi yang tidak diharapkan tersebut.  Pengetahuan tentang  survival sangat diperlukan bagi orang yang biasa beraktivitas di alam bebas sebagai "senjata" yang bisa digunakan pada saat terdesak menghadapi kondisi darurat.

PERSIAPAN DAN PERENCANAAN KEGIATAN
Persiapan dan perencanaan kegiatan di alam bebas harus disesuaikan dengan jenis dan tujuan kegiatan yang akan dilakukan.   Dengan persiapan dan perencanaan yang matang akan mengurangi resiko buruk yang mungkin timbul selama kegiatan, antara lain iklim/cuaca yang ekstrim, medan yang sulit  dilewati atau sumber air yang kurang. Kondisi-kondisi tersebut harus diantisipasi sedini mungkin dengan persiapan fisik, mental, keterampilan (skill) dan data informasi. Sebelum melakukan kegiatan di alam bebas harus mempersiapkan dan merencanakan kegiatan dengan baik terutama informasi jalur, medan dan cuaca, kesehatan dan kondisi fisik, biaya perjalanan, kelengkapan identitas diri serta perlengkapan pakaian dan logistik. Perencanaan kegiatan akan mempermudah mengorganisir kegiatan yang akan dilakukan, dengan mengeliminasi kemungkinan  resiko buruk yang  mungkin terjadi.
Menurut Yudiawan (2002), perencanaan tersebut harus berdasar kepada “Pedoman 5 W + 1 H”  yaitu Who, What, Why, When, Where dan How.
  • Who, siapa yang mengadakan kegiatan, dengan siapa kita pergi, siapa yang jadi pemimpin (leader) dan siapa yang paling berpengalaman di lapangan.
  • What, apa jenis kegiatannya, apa tujuannya, apa hambatannya, apa yang akan dilakukan dan perlengkapan apa yang harus dibawa.
  • Why, mengapa kita harus ikut dan mengapa memilih kegiatan tersebut. 
  • When, kapan kegiatannya, berapa lama waktunya, siang atau malam dan pada musim apa kegiatan tersebut dilakukan.
  • Where, dimana tempat kegiatannya, dimana tempat mencari bantuan terdekat. 
  • How, bagaimana mencapai lokasi kegiatan dan bagaimana menghadapi resiko buruk yang mungkin terjadi.
Dari semua persiapan yang dilakukan,  ada satu hal yang paling penting untuk diperhatikan yaitu pengetahuan mengenai diri sendiri terutama daya fisik dan mentalnya.  Usaha lain untuk menghindari hal-hal yang tidak  diinginkan adalah memberitahukan segala rencana kegiatan kita secara rinci kepada  orang lain termasuk
perubahan rencana di tengan jalan dengan menuliskan pada secarik kertas yang dibungkus plastik dan ditempelkan di pohon atau menyampaikan kepada pendaki lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar